Bagaimana mungkin aku mempercayakanmu pada orang lain? Tidak akan ada orang lain yang menjagamu sebaik aku. Tidak mungkin aku menyerahkanmu pada orang lain jika kamu masih saja tersandung tepat setelah aku mengatakan ‘hati-hati’ padamu. Lalu jika aku menyerahkanmu untuk dijaga oleh orang lain, bagaimana aku tahu kamu mendapatkan cukup makan, karena kamu tidak akan makan
Browsing category Diary
I would like to have a man who will ride two hours on the road just to see me when I’m ill rather than spending hours to find a bolt for his car. Tweet? Discard? – Discard. Aku mematikan laptop-ku. Membatalkan niatku untuk online di lini masa dan malah membuka folder fotonya. Foto-foto dia bersama
Kamu pernah merasa begitu mencinta hingga kau tak butuh apa-apa? Kau kesampingkan segala keinginan dan materi karena kau tau kau bisa hidup tanpa itu. Lalu kau menginginkan sesuatu (atau dalam hal ini seseorang), sebagai pengganti materi dan kepuasan duniawi. Karena kau sadar kau tidak dapat hidup tanpa dirinya. Sebanyak apapun harta benda yang ditawarkan dunia.
Kalau kita punya rumah nanti, biar kita makan pakai satu piring saja, ya? Bukan karena aku malas mencuci piring, tapi bukankah lebih romantis jika kita makan dari piring yang sama? Suara denting sendok kita yang beradu, dan derai tawa kita karena memperebutkan potongan lauk yang sama. Atau lebih baik kamu saja yang menyuapiku. Katamu aku
Suatu malam seperti biasa. Kita berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Aku masih mengerjakan deadline artikelku, dan kau sibuk dengan barisan algoritma yang tidak pernah aku mengerti. “Programmer itu alien. Bicara dengan bahasa aneh. Bukan bahasa manusia.” Kataku melihat deretan-deretan algoritma yang kau ketikan dengan dahi berkerut. Kau menoleh padaku dan tersenyum. “Iya programmer itu alien. Tapi