Dik (Sebuah Wajah Di Cangkir Kopi)
Pagi ini aku melihat wajahmu, di cangkir kopi yang uapnya masih mengepul. Rasanya aku mengenal rautmu. Dik, Ayahmu bilang kau berbeda. Tapi dia salah. Kau istimewa. Sama sepertinya, tidak pernah kalah oleh cobaan Tuhan. “Tuhan masih sayang.” katanya. Dik, Katanya kau pernah menanggung luka. Tapi kau bertahan. Tanpa ada...
Recent Comments